A. Hadits Keteladanan Nabi Muhammad.
Hadis Tarbawi
ﻋﻥﺍﺒﻥ ﻋﺒﺎﺲ ﺮﻀﻰﺍﷲ ﻋﻧﻪ
ﺃﻥ ﺮﺳﻮﻞﺍﷲ ﺼﻠﻰﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻡ ﻠﻤﺎ ﺒﻌﺚ ﻤﻌﺎﺫﺍﻋﻠﻰﺍﻠﻳﻣﻥ ﻗﺎﻞ׃ﺇﻧﻚ ﺗﻗﺪﻴﻢ ﻋﻠﻰ ﻗﻭﻡﺃﻫﻞ
ﻜﺗﺎﺐ ﻔﻠﻳﻜﻥﺃﻮﻞ ﻣﺎﺗﺪﻋﻮﻫﻡ ﺒﻋﺎﺪﺓﺍﷲ ﻔﺈﺬﺍﻋﺮﻓﻮﺍﺍﷲ ﻔﺄﺧﺒﺮﻫﻡﺃﻥﺍﷲﻗﺪﻔﺮﺾﺍﷲﻋﻠﻴﻬﻡﺨﻣﺲﺼﻠﻮﺍﺖﻔﻲﻴﻮﻤﻬﻢﻮﻠﻴﻠﺗﻬﻢﻓﺇﻓﻌﻠﻭﺍﻓﺄﺧﺑﺮﻫﻡ
Dari ibnu abbas r.a (kkatanya) :
ssessungguhnya Rasulullah Saw, tatkala beliau mengutus Mu’azd r.a ke Yaman,
beliau bersabda : sesunggunya kamu akan mendatang masyarakat ahli kitab :
Makahendaklah ajaran yang kamu serukan kepada mereka, adalah ibadah kepada
Allah . lalu jika mereka sudah mengenal Allah, lalu beritahukan kepada meraka
bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan sholat kepada mereka Lima kali tiap
sehari semalam; lalu apabila mereka sudah mengerjakannya , maka beritahukan
mereka , bahwa Allah mewajibkan pada mereka membayar zakat hartanya, dan zakat
itu diberikan kepada orang – orang fakir
miskin diantara mereka. Kemudian apabila mereka sudah mematuhiny, maka
terimalah dari mereka, berhati – hatilah, jangan sampai kamu mengambil harta
kesayangan mereka.
( Muttafaq ‘alaih )
pelajaran yang
terkandung dalam hadits diatas adalah sebagaiberikut :
-
dakwah dan pengajaran itu disamapikan bertahap /
berangsur – angsur. Hal ini merupakan konsep yang matang, sesuai engan petunjuk
Allah dan Rasul – Nya.
-
Materi dakwah yang disampaikan secara pokok adalahkeimanan.setelah
murid mau beriman kepada Allah dan Rasul - Nya maka cara yang ditempuh adalah,
menuntun mereka untuk mengucapkan dua
kalimah syahadat samapi dengan tahap – tahap berikutnya.
-
Setelah murid dan masyarakat itu beriman kepada Allah
dan Rasul – Nya, maka barulah mereka diberitahukan konsekwensi syahadat itu,
Allah mawajibkan sholat lima waktu dalam seharisemalam.
- Tahap berikutnya adalah memberii tahukan kepada mereka
yang sudah beriman dan menjalankan sholat , bahwa Allah mewajibkannya untuk membayar zakat harta bagi yang
memenuhinya.
-
Dalam hadits tersebut terkandung suatu pengertian,
bahwa para muballigh atau guru tidak boleh memaksa .
Dakwah dan pengajaran itu harus menggunakan
semangat jihad yang tinggi, barulah Allah menunjukkan jalan. Sebagai mana
hadits Nabi Saw. Apbila Rasulullah berkhutbah, maka kedua matanya menjadi
kerah, suaranya lantang, dan sangat berapi – api , seakan – akan beliau
mengomando tentara, serya berkata siap siagalah kalian pagi dan petang.
(diriwayatkan
oleh muslim dan Ibnu Mjjah)
dalam hadits diatas terdapat pelajaran penting
yang dapat diambil. yaitu bahwa :
1. para khotib berkhutbah seharusnya
dengan suara lantang dan jelas.
2. para khotib seharusnya mencerminkan
semangat yang berapi – api.
Selanjutnya
mengenai cara dakwah dan pengajaran ini masih banyak hadits – hadit yang perlu
untuk dipahami.
a. Rasulullah besabda katakanlah kepada
manusia sesuai apa yang mereka ketahui, dan tinggalkanlah apa yang belum
mmmereka ketahuiapakahkamu ingin Allahdan Rasul – Nya didustaan.?
- Maksud
dari hadits ini adalah para muballigh harus bisa menyelami apa kesukaan
masyarakat yang menjadi obyek dakwah.
- para muballihg ituharus berusaha
menarik impati agar dakwahnyabisa diteroima.
- cara
dakwah yang kelirudapat menyebabkan orang tidak percaya kepada Allah dan Rasul
– Nya.
b. Kami Khususnya para Nabi, diperinytahkan
untuk menempatkan orang sesuai dengan tingkatan mereka, dan supaya kami
mengatakan kepada mereka menurut tingkatan pengertiannya. (diriwayatkan
olehabu Dawud dari A’isah r. a )
keterangan :
- Mubaligh harus menyesuaikan dakwahnya dan
pengajarannya dengan kemampuan daya tangkap masyarakat atau tingkatan
pengertiian mereka
- Dalam hadits tersebut tersirat pengertian bahwa
parapendidik harus mempergunakan istilah – istilah yang muda dipahami oleh
mereka.
Strategi dalam
menyampaikan pelajaran.
Permudahlah oleh kamu semua dan jangan
mempersulit, gembirakanlah dan jangan kamu
terkejut dan lari
Penyusun
mengemukakan bahwa hadits tersebut jelas sebagai contoh keringanan dan tidak mempersulit
atau memberatkannya.
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu
metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan
oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran
secara utuh, sebagaimana firman Allah swt. berikut:
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS.
33: 21).
Al-Baidhawi (Juz 5: 9), memberi makna uswatun
hasanah pada ayat di atas adalah perbuatan baik yang dapat dicontoh. Dengan
demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan
menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan
sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat menjadi acuan bagi
pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur
pendidik yang dapat dijadikan panutan.
Dengan demikian, keteladanan menjadi penting
dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina
perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah
saw., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga
diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.