Jumat, 14 Februari 2014

Teladan Rasululloh


A.      Hadits Keteladanan Nabi Muhammad.

Hadis Tarbawi

ﻋﻥﺍﺒﻥ ﻋﺒﺎﺲ ﺮﻀﻰﺍﷲ ﻋﻧﻪ ﺃﻥ ﺮﺳﻮﻞﺍﷲ ﺼﻠﻰﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻮﺴﻠﻡ ﻠﻤﺎ ﺒﻌﺚ ﻤﻌﺎﺫﺍﻋﻠﻰﺍﻠﻳﻣﻥ ﻗﺎﻞ׃ﺇﻧﻚ ﺗﻗﺪﻴﻢ ﻋﻠﻰ ﻗﻭﻡﺃﻫﻞ ﻜﺗﺎﺐ ﻔﻠﻳﻜﻥﺃﻮﻞ ﻣﺎﺗﺪﻋﻮﻫﻡ ﺒﻋﺎﺪﺓﺍﷲ ﻔﺈﺬﺍﻋﺮﻓﻮﺍﺍﷲ ﻔﺄﺧﺒﺮﻫﻡﺃﻥﺍﷲﻗﺪﻔﺮﺾﺍﷲﻋﻠﻴﻬﻡﺨﻣﺲﺼﻠﻮﺍﺖﻔﻲﻴﻮﻤﻬﻢﻮﻠﻴﻠﺗﻬﻢﻓﺇﻓﻌﻠﻭﺍﻓﺄﺧﺑﺮﻫﻡ


Dari ibnu abbas r.a (kkatanya) : ssessungguhnya Rasulullah Saw, tatkala beliau mengutus Mu’azd r.a ke Yaman, beliau bersabda : sesunggunya kamu akan mendatang masyarakat ahli kitab : Makahendaklah ajaran yang kamu serukan kepada mereka, adalah ibadah kepada Allah . lalu jika mereka sudah mengenal Allah, lalu beritahukan kepada meraka bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan sholat kepada mereka Lima kali tiap sehari semalam; lalu apabila mereka sudah mengerjakannya , maka beritahukan mereka , bahwa Allah mewajibkan pada mereka membayar zakat hartanya, dan zakat itu  diberikan kepada orang – orang fakir miskin diantara mereka. Kemudian apabila mereka sudah mematuhiny, maka terimalah dari mereka, berhati – hatilah, jangan sampai kamu mengambil harta kesayangan mereka.
( Muttafaq ‘alaih )
pelajaran yang terkandung dalam hadits diatas adalah sebagaiberikut :
-                      dakwah dan pengajaran itu disamapikan bertahap / berangsur – angsur. Hal ini merupakan konsep yang matang, sesuai engan petunjuk Allah dan Rasul – Nya.
-                      Materi dakwah yang disampaikan secara pokok adalahkeimanan.setelah murid mau beriman kepada Allah dan Rasul - Nya maka cara yang ditempuh adalah, menuntun mereka  untuk mengucapkan dua kalimah syahadat samapi dengan tahap – tahap berikutnya.
-                      Setelah murid dan masyarakat itu beriman kepada Allah dan Rasul – Nya, maka barulah mereka diberitahukan konsekwensi syahadat itu, Allah mawajibkan  sholat lima waktu dalam seharisemalam.
-                  Tahap berikutnya adalah memberii tahukan kepada mereka yang sudah beriman dan menjalankan sholat , bahwa Allah mewajibkannya untuk membayar zakat harta bagi yang memenuhinya.
-                      Dalam hadits tersebut terkandung suatu pengertian, bahwa para muballigh atau guru tidak boleh memaksa .
Dakwah dan pengajaran itu harus menggunakan semangat jihad yang tinggi, barulah Allah menunjukkan jalan. Sebagai mana hadits Nabi Saw. Apbila Rasulullah berkhutbah, maka kedua matanya menjadi kerah, suaranya lantang, dan sangat berapi – api , seakan – akan beliau mengomando tentara, serya berkata siap siagalah kalian pagi dan petang.
(diriwayatkan oleh muslim dan Ibnu Mjjah)
 dalam hadits diatas terdapat pelajaran penting yang dapat diambil. yaitu bahwa :
1.         para khotib berkhutbah seharusnya dengan suara lantang dan jelas.
2.         para khotib seharusnya mencerminkan semangat yang berapi – api.
Selanjutnya mengenai cara dakwah dan pengajaran ini masih banyak hadits – hadit yang perlu untuk dipahami.
a.         Rasulullah besabda katakanlah kepada manusia sesuai apa yang mereka ketahui, dan tinggalkanlah apa yang belum mmmereka ketahuiapakahkamu ingin Allahdan Rasul – Nya didustaan.?
-           Maksud dari hadits ini adalah para muballigh harus bisa menyelami apa kesukaan masyarakat yang menjadi obyek dakwah.
-           para muballihg ituharus berusaha menarik impati agar dakwahnyabisa diteroima.
-           cara dakwah yang kelirudapat menyebabkan orang tidak percaya kepada Allah dan Rasul – Nya.
b.      Kami Khususnya para Nabi, diperinytahkan untuk menempatkan orang sesuai dengan tingkatan mereka, dan supaya kami mengatakan kepada mereka menurut tingkatan pengertiannya. (diriwayatkan olehabu Dawud dari A’isah r. a )
           keterangan :
-                  Mubaligh harus menyesuaikan dakwahnya dan pengajarannya  dengan kemampuan  daya tangkap masyarakat atau tingkatan pengertiian mereka      
-                 Dalam hadits tersebut tersirat pengertian bahwa parapendidik harus mempergunakan istilah – istilah yang muda dipahami oleh mereka.
     Strategi dalam menyampaikan pelajaran.
Permudahlah oleh kamu semua dan jangan mempersulit, gembirakanlah dan jangan kamu  terkejut dan lari
Penyusun mengemukakan bahwa hadits tersebut jelas sebagai contoh keringanan dan tidak mempersulit atau memberatkannya.
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran secara utuh, sebagaimana firman Allah swt. berikut:
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. 33: 21).
Al-Baidhawi (Juz 5: 9), memberi makna uswatun hasanah pada ayat di atas adalah perbuatan baik yang dapat dicontoh. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar